Rs. PMI Bogor
Terdiam aku duduk dihadapan sahabatku yg terbaring lemah tak berdaya, dia sahabatku Nina yg terserang sakit kanker otak
Aku bingung, entah apa yg harus kukatakan entah apa yg harus kuceritakan, jangankan untuk berbicara, untuk tersenyumpun Nina sudah tak mampu
Ku keluarkan kamera digital dari tas ranselku, lalu ku perlihatkat moment" indahku saat berpetualang diluar sana di alam raya,ku ceritakan tentang keceriaan, tentang tantangan, tentang perjuangan juga tentang keberaniaan untuk bisa sampai ktempat itu, tadinya aku berharap Nina mengerti apa yg kuceritakan, maksudku aku ingin dia berjuang melawan sakitnya itu
Tpi tiba" berderai airmata dipipi Nina
Semua serentak kaget, karena selama ini dia ga pernah merespon sispapun yg mengajaknya bicara
Dengan terbata bata Nina bicara
Andai saja aku sehat, andai saja aku kuat, andai saja aku memiliki keberanian sepertimu lan,
Aku ingin sekali melihat langsung keindahan itu dengan mataku, aku ingin merasakan lembutnya belai mesra kabut tipis itu
Aku bingung harus bicara apa, aku merasa bersalah sudah memperlihatkan poto" dikamera digitalku itu juga merasa bersalah karena sudah menceritakan keindahan alam raya diluar sana itu
Airmatanya terus berderai dia terus bicara tentang kematian
Kudekatkan bibirku ditelinganya lalu kubisikan kata
Nina sahabatku yg cantik, sebenarnya untuk melihat tempat yg indah itu tak perlu pergi jauh, tak perlu perjuangan dan tak perlu keberanian, jika kamu mau skrangpun aku bisa mengantarmu melihat keindahan itu, sahabatku mengedipkan matanyanya mungkin tanda iya setuju
Coba kamu lihat paras cantik ibumu yg sedang duduk kelelahan di kursi itu, alam raya diluar sanapun kalah dengan kecantikan ibumu, lembut belai kabutpun kalah dengan belai lembut tangan ibumu, tanpa berkedip nina terus menatap ibunya yg tertidur di kursi tunggu pasien
Kamu beruntung, karena setiap saat setiap waktu bisa kau nikmati keindahan itu didepan matamu, tanpa harus lelah payah seperti aku, kmana pergi, kucari caripun tak kudapati
Apakah kau akan terus berputus asa sementara ibumu setiap hari berjuang demi kesehatanmu
Ingat kawan, sakit adalah ujian untuk penderita dan untuk orng" yg menyayangimu, haruskah mereka yg sehat ikut sakit karena melihatmu sepert ini, sementara mereka lelah mengurusmu
Jika kamu mencintai ibumu, bangkitlah, buktikan bahwa kamu bukanlah mahluk yg membebani orng" yg menyayangimu
Airmata nina kembali berderai tangannya menggapai tanganku dan melirik ibunya
Aku hanya bisa tersenyum
Aku memang memiliki pengalaman seru tentang keindahan di luar sana dan kamu memiliki keindahan didepan matamu yg akan selalu mengajarimu tentang pelajaran hidup
Tetaplah bersyukur karena Tuhan selalu memberikan nikmatnya dari sudut yg berbeda :)
Maaf ya nin aku ga bisa lama" mungkin besok atau lusa aku ksini lagi
Janji ya ceritakan tentang keindahan budi ibumu yg cantik, baik, ramah dan lembut itu, maka akupun berjanji akan menceritakan keindahan Lembah Kasih Lembah Mandalawangi
Hari berganti waktupun terus berlalu
Nina sahabatku menjadi seorang guru SMP Negeri 1 Pelabuhanratu, dia bersuami dan memiliki dua anak
Nina selalu ceritakan tentang semangatnya menjadi seorang guru,seorang istri dan seorang ibu untuk kedua anaknya
Aku turut bahagia melihat nina yg menurutku hidupnya sudah sempurna, didampingi suami yg baik dan memiliki anak" yg lucu
Aku selalu ceritakan tentang semua pengalamanku yg penuh tantangan dan perjuangan
Aku ga menyangka ternyata pengalamanku menjadi inspirasi untuk dirinya
Hari terus berlalu, aku sibuk dengan pekerjaanku juga organisasi yg ku ikuti,aku jarang balas sms dan inboknya krena dia selalu menghubungiku disaat aku lelah, hingga pda suatu malam aku bermimpi ketemu nina, dia berbicara sangat merindukanku, kemudian dia tersenyum manis dan pergi, aku terbangun dan terdiam
Esoknya aku sms ga prnah terkirim, ku coba tlp pun ga aktif terus, ku fikir dia marah pdaku sayangnya aku ga pnya no lain untuk menghubungi nina
Lalu ku buka fb, kubuka dinding pp nya
24 Juli 2014 Bnyak kiriman di dindingnya mengucapkan Inalillahi Wainnalillahirojiun
Aku terdiam, airmataku tak terbebdung terus berderai
Selamat jalan Nina Nurlistiyawati sahabatku
Semoga kamu ditempatkan di tempat yg indah seperti yg selalu kamu inginkan
Aminn.......
Disaat koma di Rs. Hasan Sadikin nina selalu memanggil nama Wulan, begitu kata mamanya
Dan ini inbok terakhir dari Nina sahabatku......
Aku sudah berusaha melawan sakit ini, tpi maafkan aku yg tak mampu melawan keputusan Tuhan
Trimakasih wulan sahabatku krena semangatmu sudah membuatku memiliki sedikit hidup yg berarti
Aku sayang kamu, maafin aku krena selalu mengganggumu dengan pesan"ku disaat kamu sibuk lan
Tpi jujur aja semua itu karena aku rindu, rindu kebersamaan kita seperti dulu
Semangat ya lan, aku tunggu kabar baik darimu yg selalu bicara tentang kebun,sawah, ikan dan hewan" peliharaanmu, tentang pawang singa yg mampu menaklukanmu yg sulit membuka hati, tentang rumah sederhana dan vespa kesayanganmu itu.
Aku yakin lan kamu akan menjadi orng yg bahagia karena aku tau siapa kamu
Aminnn....
Terdiam aku duduk dihadapan sahabatku yg terbaring lemah tak berdaya, dia sahabatku Nina yg terserang sakit kanker otak
Aku bingung, entah apa yg harus kukatakan entah apa yg harus kuceritakan, jangankan untuk berbicara, untuk tersenyumpun Nina sudah tak mampu
Ku keluarkan kamera digital dari tas ranselku, lalu ku perlihatkat moment" indahku saat berpetualang diluar sana di alam raya,ku ceritakan tentang keceriaan, tentang tantangan, tentang perjuangan juga tentang keberaniaan untuk bisa sampai ktempat itu, tadinya aku berharap Nina mengerti apa yg kuceritakan, maksudku aku ingin dia berjuang melawan sakitnya itu
Tpi tiba" berderai airmata dipipi Nina
Semua serentak kaget, karena selama ini dia ga pernah merespon sispapun yg mengajaknya bicara
Dengan terbata bata Nina bicara
Andai saja aku sehat, andai saja aku kuat, andai saja aku memiliki keberanian sepertimu lan,
Aku ingin sekali melihat langsung keindahan itu dengan mataku, aku ingin merasakan lembutnya belai mesra kabut tipis itu
Aku bingung harus bicara apa, aku merasa bersalah sudah memperlihatkan poto" dikamera digitalku itu juga merasa bersalah karena sudah menceritakan keindahan alam raya diluar sana itu
Airmatanya terus berderai dia terus bicara tentang kematian
Kudekatkan bibirku ditelinganya lalu kubisikan kata
Nina sahabatku yg cantik, sebenarnya untuk melihat tempat yg indah itu tak perlu pergi jauh, tak perlu perjuangan dan tak perlu keberanian, jika kamu mau skrangpun aku bisa mengantarmu melihat keindahan itu, sahabatku mengedipkan matanyanya mungkin tanda iya setuju
Coba kamu lihat paras cantik ibumu yg sedang duduk kelelahan di kursi itu, alam raya diluar sanapun kalah dengan kecantikan ibumu, lembut belai kabutpun kalah dengan belai lembut tangan ibumu, tanpa berkedip nina terus menatap ibunya yg tertidur di kursi tunggu pasien
Kamu beruntung, karena setiap saat setiap waktu bisa kau nikmati keindahan itu didepan matamu, tanpa harus lelah payah seperti aku, kmana pergi, kucari caripun tak kudapati
Apakah kau akan terus berputus asa sementara ibumu setiap hari berjuang demi kesehatanmu
Ingat kawan, sakit adalah ujian untuk penderita dan untuk orng" yg menyayangimu, haruskah mereka yg sehat ikut sakit karena melihatmu sepert ini, sementara mereka lelah mengurusmu
Jika kamu mencintai ibumu, bangkitlah, buktikan bahwa kamu bukanlah mahluk yg membebani orng" yg menyayangimu
Airmata nina kembali berderai tangannya menggapai tanganku dan melirik ibunya
Aku hanya bisa tersenyum
Aku memang memiliki pengalaman seru tentang keindahan di luar sana dan kamu memiliki keindahan didepan matamu yg akan selalu mengajarimu tentang pelajaran hidup
Tetaplah bersyukur karena Tuhan selalu memberikan nikmatnya dari sudut yg berbeda :)
Maaf ya nin aku ga bisa lama" mungkin besok atau lusa aku ksini lagi
Janji ya ceritakan tentang keindahan budi ibumu yg cantik, baik, ramah dan lembut itu, maka akupun berjanji akan menceritakan keindahan Lembah Kasih Lembah Mandalawangi
Hari berganti waktupun terus berlalu
Nina sahabatku menjadi seorang guru SMP Negeri 1 Pelabuhanratu, dia bersuami dan memiliki dua anak
Nina selalu ceritakan tentang semangatnya menjadi seorang guru,seorang istri dan seorang ibu untuk kedua anaknya
Aku turut bahagia melihat nina yg menurutku hidupnya sudah sempurna, didampingi suami yg baik dan memiliki anak" yg lucu
Aku selalu ceritakan tentang semua pengalamanku yg penuh tantangan dan perjuangan
Aku ga menyangka ternyata pengalamanku menjadi inspirasi untuk dirinya
Hari terus berlalu, aku sibuk dengan pekerjaanku juga organisasi yg ku ikuti,aku jarang balas sms dan inboknya krena dia selalu menghubungiku disaat aku lelah, hingga pda suatu malam aku bermimpi ketemu nina, dia berbicara sangat merindukanku, kemudian dia tersenyum manis dan pergi, aku terbangun dan terdiam
Esoknya aku sms ga prnah terkirim, ku coba tlp pun ga aktif terus, ku fikir dia marah pdaku sayangnya aku ga pnya no lain untuk menghubungi nina
Lalu ku buka fb, kubuka dinding pp nya
24 Juli 2014 Bnyak kiriman di dindingnya mengucapkan Inalillahi Wainnalillahirojiun
Aku terdiam, airmataku tak terbebdung terus berderai
Selamat jalan Nina Nurlistiyawati sahabatku
Semoga kamu ditempatkan di tempat yg indah seperti yg selalu kamu inginkan
Aminn.......
Disaat koma di Rs. Hasan Sadikin nina selalu memanggil nama Wulan, begitu kata mamanya
Dan ini inbok terakhir dari Nina sahabatku......
Aku sudah berusaha melawan sakit ini, tpi maafkan aku yg tak mampu melawan keputusan Tuhan
Trimakasih wulan sahabatku krena semangatmu sudah membuatku memiliki sedikit hidup yg berarti
Aku sayang kamu, maafin aku krena selalu mengganggumu dengan pesan"ku disaat kamu sibuk lan
Tpi jujur aja semua itu karena aku rindu, rindu kebersamaan kita seperti dulu
Semangat ya lan, aku tunggu kabar baik darimu yg selalu bicara tentang kebun,sawah, ikan dan hewan" peliharaanmu, tentang pawang singa yg mampu menaklukanmu yg sulit membuka hati, tentang rumah sederhana dan vespa kesayanganmu itu.
Aku yakin lan kamu akan menjadi orng yg bahagia karena aku tau siapa kamu
Aminnn....